Powered By Blogger

Rabu, 18 Juli 2012

Kisah Perjuangan Jack Ma (CEO dan Pendiri Alibaba.Com)




Ingin membeli kancing baju dari China? Atau mesin-mesin besar? Tinggal masuk ke alamat situs Alibaba.com. Dalam satu kali klik, terpampanglah ratusan, bahkan ribuan produsen China. Mulai dari peraut pensil hingga barang yang besar dan rumit pengerjaannya. Minimal ordernya pun cukup besar, ada yang 500 unit atau bahkan 10.000 unit.

Sebagian pemasok di Alibaba.com adalah perusahaan usaha kecil dan menengah (UKM). Alibaba.com telah menjadi situs business to business terbesar yang menghubungkan produsen di China dengan dunia.

Sama seperti dalam hikayat Seribu Satu Malam, ketika Alibaba meniru para perampok mengucapkan mantera ”Sesam, buka pintu”, terbukalah pintu ke negara pengekspor nomor dua terbesar di dunia itu.

Pengguna Alibaba.com sudah mencapai 8 juta dan pendapatannya terus meningkat. Akhir tahun lalu, pendapatan Alibaba.com naik 39 persen menjadi 440 juta dollar AS. Belakangan Alibaba.com juga menyediakan Aliexpress untuk para konsumen yang diperbolehkan memesan satu barang saja.

”Kecil itu indah. UKM menyediakan mesin penggerak pertumbuhan ekonomi di Asia dan mereka adalah masa depan e-commerce,” ujar CEO dan pendiri Alibaba.com, Jack Ma, pada Pertemuan Tingkat Tinggi UKM APEC di Singapura. Ma mengungkapkan, mekanisme pembiayaan atau dukungan kepada UKM belum maksimal karena belum ada mekanisme standar yang dapat digunakan.
”Pada tahun 1999, kita memprediksi bahwa pemenang dalam bisnis internet adalah udang, bukan paus. Delapan tahun kemudian pengalaman membuktikan, perusahaan yang mendapatkan manfaat utama dari e-commerce adalah UKM yang menggunakan internet untuk memasarkan produk mereka atau untuk menemukan relasi bisnisnya di seluruh dunia,” lanjut Ma penuh semangat. Penampilan mantan guru ini tetap sederhana, dengan menggulung lengan panjang bajunya hingga ke siku.

Menurut dia, UKM layak mendapat perhatian karena semua bisnis besar berawal dari langkah kecil. ”Seperti bayi, semua orang tahu bahwa bayi ini akan tumbuh. Semua pelaku bisnis akan sukses karena mereka yakin akan keberhasilannya. Mereka berhasil karena terus menjaga mimpi besarnya. Orang bisa tahan satu minggu tanpa makanan, tiga hari tanpa minuman, tetapi orang akan mati jika kehilangan harapan dalam satu menit saja,” tutur Ma.

Ma sudah mengalami hal ini. Situs Alibaba.com tidak serta-merta besar seperti sekarang ini. Menurut dia, kesuksesan Alibaba.com tidak lain karena ”Kami tidak memiliki uang, teknologi, dan rencana ke depan,” ujarnya suatu ketika. Jack Ma menyatakan tidak pernah sekali pun menyangka akan sukses di bisnis online. Dia mantan guru Bahasa Inggris, bukan seorang teknisi komputer.

Minat Ma pada bahasa Inggris membawa dia keluar China dan memiliki pandangan lebih luas. Pada umur 12 tahun dia sudah tertarik belajar bahasa Inggris. Dalam delapan tahun masa kecilnya dihabiskan dengan bersepeda 40 menit menuju sebuah hotel di dekat Danau Hangzhou, sekitar 160 kilometer dari Shanghai. Ketika itu China baru mulai membuka diri dan mulai banyak turis yang datang ke China. Ma memberanikan diri menjadi pemandu gratis agar dapat cas-cis-cus mempraktikkan bahasa Inggris-nya. Pengalaman selama delapan tahun itu membuat pemikiran Ma lebih terbuka dan lebih mengglobal dibandingkan teman-teman sebayanya.

Ma membulatkan tekadnya belajar bahasa Inggris, tetapi perjalanan masuk menjadi mahasiswa tidaklah mudah. Dia harus mengikuti ujian masuk universitas sampai dua kali. Akhirnya, Ma diterima di Universitas Keguruan Hangzhou, semacam institut keguruan dan ilmu pendidikan pada masa lalu. Ma belajar menjadi guru sekolah menengah. Menurut dia, universitas tempatnya bekerja tidak begitu bagus kualitasnya.

Pinjam uang
Lulus dari universitas, Ma adalah satu-satunya dari 500 mahasiswa seangkatannya yang ditugaskan mengajar di universitas. Ketika itu gaji Ma sebulan sebesar 100-120 renminbi, setara dengan Rp 114.000-Rp 142.500 per bulan. Ma selalu memimpikan, setelah bertugas mengabdikan dirinya selama lima tahun, dia akan memulai bisnis hotel atau yang lain.

”Pada tahun 1992, perekonomian China sudah mulai bertumbuh, saya melamar banyak sekali posisi, tetapi tidak ada yang lolos. Akhirnya saya menjadi sekretaris general manager gerai penjual ayam goreng Kentucky Fried Chicken,” kata Ma. Dia juga menjadi penerjemah sebuah delegasi perdagangan.

Seorang teman kemudian memperlihatkan internet untuk pertama kalinya. Ketika Ma mencari kata beer di mesin pencari Yahoo, dia menemukan kenyataan bahwa tidak ada data tentang China. Mereka lalu membuat situs tentang China.

Ma semakin tertarik pada komputer dan meminjam uang 2.000 dollar AS dari kerabatnya untuk mendirikan perusahaan komputer. Padahal dia tidak mengerti tentang komputer ataupun surat elektronik. Dia bahkan tidak pernah menyentuh keyboard komputer sebelumnya. ”Rasanya seperti orang buta yang menunggangi macan buta,” katanya.

Perusahaan itu bersaing dengan perusahaan telekomunikasi raksasa China, China Telecom, selama satu tahun. Akhirnya, China Telecom menawarkan berinvestasi pada perusahaan Ma sebesar 185.000 dollar AS. ”Itu adalah uang terbanyak yang pernah saya lihat sepanjang hidup saya,” kenang Ma.

Sayangnya, Ma hanya kebagian satu kursi dewan direksi. Setiap hal yang diusulkan langsung ditolak mentah-mentah. Ma mengandaikan keadaan itu seperti gajah dan semut. Mimpi memiliki perusahaan sendiri tidak juga padam.

Perjalanan Alibaba.com bukannya tidak tanpa hambatan. Pada tahun 2002, dana tunai hanya tersisa untuk bertahan selama 18 bulan. ”Kami memiliki banyak anggota yang menggunakan situs kami, tetapi tidak tahu apakah kami bisa mendapatkan uang. Kami mempertemukan eksportir barang dari China dengan pembeli dari AS. Model ini menyelamatkan kami. Pada akhir 2002 kami berhasil membukukan keuntungan sebesar 1 dollar AS. Setiap tahun keuntungan kami bertambah-tambah,” katanya.

Menjadi perusahaan publik juga titik balik penting. Alibaba.com berhasil meraup dana penawaran saham perdana 1,7 miliar dollar AS di Bursa Saham Hongkong pada November 2007. Itu merupakan penawaran saham perdana (IPO) internet terbesar sejak IPO Google di Nasdaq.

Ma telah berhasil mewujudkan mimpi besarnya menjadi kenyataan walaupun tidak mulus dan selalu ada hambatan. Ambisi Tonton Taufik untuk mengalahkan Jack Ma pendiri Alibaba.com tak pernah pupus. Langkah besar pun ia tempuh. Ambisi itu makin menggebu ketika ia berhasil membeli satu domain dua tahun lalu yang sudah dimiliki orang yaitu www.tradeworld.com.
Meski ia harus merogoh puluhan juta rupiah ia tak peduli. Ia tahu domain itu bak mengandung emas. Bayangkan, jika domain itu dibeli secara normal (belum ada yang memiliki sebelumnya) harganya sekitar Rp 100.000 untuk registrasi setahun. Ia malah harus merogoh sampai Rp 60 jutaan.
Nah, setelah setahunan mengelola Tradeworld.com, mulai 3 Desember 2008 ia meluncurkan desain barunya. Sepertinya tahun 2009 akan dijadikan Tonton sebagai momen kebangkitannya mengejar mimpi lebih besar di jagat maya. “Saya ingin mengalahkan Alibaba.com, doakan saja,” katanya. “Mudah-mudahan website ini bisa bermanfaat bagi kalangan eksportir kita,” lanjut dia.
Seperti juga Alibaba.com, Tradeworld.com menyajikan informasi aneka produk yang ditawarkan kepada publik dunia. Calon buyer yang mencari barang bisa surfing di situ. Kalau menemukan barang yang dicari tinggal menghubungi perusahaan produsennya melalui telepon atau email yang tertera di situ. Untuk selanjutnya sangat mungkin melakukan transaksi.
Apakah dari transaksi itu Tonton akan mendapatkan fee? Menurut Tonton, ia hanya memungut biaya membership para eksportir yang ingin produknya terpajang di Tradeworld.com. Untuk sekadar mencantumkan nama dan alamat perusahaannya saja ia tak memungut biaya (anggota standar). Tapi bagi mereka yang mencatumkan alamat produk serta gambar produknya biayanya US$ 12 per tahun (anggota Silver). Jika ingin ditambah dengan link ke website-nya, member harus merogoh biaya keanggotaan dua kali lipat, yaitu US$ 24 per tahun (anggota Gold). Cukup ringan dibanding peluang ekspornya. Sejauh ini sudah banyak eksportir yang mendaftar di Tradeworld.com baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Tradeworld.com adalah website keenam yang dimiliki Tonton. Sebelum ini ia memiliki Woodfurniture.net, Rattanland.com, Export-import-indonesia.com, dan TheTeak.com, serta Petrotrans.com. Ini belum termasuk TontonTaufik.com menjadi pintu gerbang keenam website tadi. Woodfurniture.net adalah portal bagi eksportir atau produsen furnitur yang berbahan baku rotan baik dari Indonesia maupun luar negeri. Export-import-indonesia.com sesuai dengan namanya adalah website untuk ekspor-impor Indonesia. Sedangkan TheTeak.com adalah portal untuk furnitur berbahan baku kayu jadi. Satu lagi, Petrotrans.com adalah website usahanya yang lain yang bergerak di bidang transportasi BBM.
Dari website-website tersebut terlihat kalau produk furnitur lebih dominan. Ini bisa dimaklumi karena dari paduan Internet dan produk furnitur itulah bisnis Tonton dimulai. Terutama Internet yang terbukti bisa menjembataninya dari pengusaha pemula menjadi pengusaha dunia yang diperhitungan dengan basic e-commerce.
Debut pertama Alibaba.com sungguh luar biasa. Mengikuti kesuksesan PetroChina, saham Alibaba.com melonjak hingga 3 kali lipat dalam pencatatan saham perdananya. Saham Alibaba.com di Bursa Hong Kong pada listing pertama, dibuka pada 13,50 dolar Hong Kong. Dan pada penutupan perdagangan, saham Alibaba.com melonjak hingga 39,50 dolar Hong Kong atau sekitar 193%. Sebuah prestasi yang luar biasa ditengah muramnya bursa-bursa global akibat munculnya kekhawatiran baru dari dampak lanjutan krisis subprime mortgage. IPO Alibaba.com mengalami kelebihan permintaan hingga 150 kali lipat. Dari IPO-nya, Alibaba.com meraup dana hingga US$ 1,5 miliar, atau kedua yang terbesar setelah IPO Google tahun 2004. Alibaba.com akan menggunakan dana hasil IPO itu untuk pengembangan bisnis dan akuisisi strategis. Dan belum berniat mencatatkan sahamnya di bursa lain.

Kesuksesan IPO dari saham-saham China sudah berlangsung sejak awal tahun. Investor seakan-akan kalap meski para analis memperingatkan bahwa harga-harga saham emiten dari China sudah tidak realistis karena tidak sesuai dengan pendapatannya. "Performa saham yang lebih baik dari ekspektasi menunjukkan semangat investor untuk IPO-IPO saham dari China," ujar Castor Pang, analis dari Sun Hong Kai Financial seperti dikutip dari AFP. Alibaba.com merupakan website bisnis yang dirintis sejak 7 tahun yang lalu. Pendiri Alibaba.com, Jack Ma yang merupakan seorang guru sekolah memulai situs tersebut hanya dengan 20 karyawan. Alibaba.com kini tercatat memiliki 4.400 karyawan. (fn/km/md/dt)
Sumber : www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar