Powered By Blogger

Kamis, 08 Desember 2011

Ucapan terimakasih dalam berbagai bahasa

Menguasai berbagai bahasa merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi yang menguasainya, karena dengan bahasa itu seseorang akan mudah berbaur dan mengenal orang asing yang ingin kita kenali,namun berhubung sulitnya belajar bahasa maka setidaknya kita tahu kata-kata penting dalam suatu bahasa,misalnya ucapan terimakasih, karena dengan mengucapkan terimakasih orang yang membantu kita akan merasa senang karena perbuatan mereka dihargai oleh orang lain.
Berikut ini adalah bagaimana terima kasih di ucakan di berbagai negara :

Afrikaans (Africa) - Dankie
Arabic - Sukran
Arabic - Shukran Gazillan (Thank you very much)
Armenian - shur-nur-ah-gah-lem
Australian - Thoinks, Moite!
Bengali - Dhannyabad
Bulgarian - Blagodaria
Bosnia - Hvala
tonese - M'goy (sp? -- thank you for the service)
Cantonese - Do jey (sp? -- thank you for the gift)
Chinese (Mandarin) - Xie_Xie (shieh shieh)
Cook Islander - Kia Manuia
Croatia - Hvala
Czech - Djenkuie (deh'-ku-yih)
Danish - tak (tahg)
Dutch - dank (dahnk)
Estonia - Aitåh
Fijian - Vinaka
Finnish - kiitos (kee'-toas)
French - merci (mehr-see')
French - Merci Madame - Thanks (to a woman)
French - Merci Mademoiselle - Thanks (to a young girl)
French - Merci Monsieur - Thanks (to a man)
Gambia (Mandinka) - Abarka

German - Danke (dahn'-kuh)
German - Danke schoen (literally: nicely thank you, outdated)
German - Danke sehr (Thank you very much)
German -Vielen Dank (Many Thanks)
Greek - Efharisto (ef-har-ris-tou')
Greek - Efkaristo poly
Guarani - Aguije (ah-we-JAY) native indian language of Paraguay and Western Brazil
Guinea (Mandinka) - Abarka
Gujarathi (India) - Aabar
Hawaiian - Mahalo
Hebrew - Toda (toh-dah')
Hebrew - Toda raba (thank you very much)
Hindi (India National Language) - Dhan-ya-vaad
Hindi - Syukriya
Hungarian - Köszönöm (kuh'-suh-nuhm)
Indonesian - Terima kasih (teh-ri-mah kah-sih)
Indonesian - Terima Kasih Banyak

Italian - Grazie (grahts'-yeh)
Italian - Grazie tanto (many thanks - cordial version)
Italian - Mille Grazie (a thousand thanks)
Japanese - Arigato (ah-ree-gah'-toh) or A_Lea_Ga_Tou_Go_Zai_Ma_Su
Japanese - Domo arrigato
Javanese - Matur nuwun
Jive - Thanks mon - Appropriate only if directed to a male
Kannada (India) - Dhan-ya-vaadaa (spoken in S India, in Bangalore, the Silicon Valley of India.)
Korean - Kamsa hamaida (kam'-sah hum-nee-dah' )
Latvian - Paldis
Lithuanian - Achu
Luganda (Uganda) - Waybale (Thank you)
Luganda (Uganda) - Waybale Nyo (Thank you very much)
Macedonia - Hvala
Malayalam (South Indian Language) - Nandi
Malayalam (India) - Nani
Mali (Mandinka) - Abarka
Mandinka - Abarka (language of West Africa; The Gambia, Senegal, Guinea and Mali)
Maori - Kia Manuia
New Zealand - Cheers - LOL
New Zealand - Kiaora Koe
New Zealand - Kiaora Korua
New Zealand - Kiaora Koto
New Zealand - Kiaora Tatou
New Zealand - Maori
Norwegian - Takk (tahkk)
Oman - Shakkran
Palauan - soolong (Republic of Palau)
Paraguay (Guarani) - Aguije (ah-we-JAY)
Persian/Farsi - Mam'noon or Mo'teshake'ram (Spoken in Iran, Afghanistan and other
Central Asian countries)
Philippines Tagalog - Salamat
Philippines - Maraming Salamat (thank you very much)
Polish - Dziekuje (dsyehn-koo-yeh)
Portuguese - Obrigada (Female)
Portuguese - Obrigado (Male) (oh-bree-gah'-doh)
Portuguese - Muito Obrigado (Thank you very much)
Portuguese - Muito Obrigado com Voce (have my personal thanks)
Punjabi [ Pakistan and India] - Bhala Hove
Qatar - Shakkran
Romanian - Multumesc (phonetic: mooltzoomeask)
Romanian - Va multumim frumos (great thanks)
Russian - Spasiba (spah-see'-boh)
Russian - Blagodaryu (a little official)
Russian - Premnogo blagodaren (my greater thanks - words said to bosses by workers)
Russian - Spasibo balshoye (big thanks)
Samoan - Fa'afetai (fah-ah-feh-ta-e - thank you)
Samoan - Fa'afetai tele lava (Thank you very much)
Samoan - Talofa
Saulteaux Indians (Manitoba, Canada) - Miigwech (meegweech) -- there are similar Spellings in other native languages such as Cree, etc.
Senegal (Mandinka) - Abarka
Serbo - Croat -Hvala
South Africa - Dankie
South Africa - Baie Dankie (thanks very much)
Spanish - Gracias (grah'-syas)
Spanish - Gracias a todos (Thank you all)
Sundanese - Nuhun
Sunda - Hatur Nuhun
Swahili - Ahsante (ah-sahn'-teh)
Swahili - Ahsante Sana (Thank you very much)
Swedish - Tack (tahkk)
Swedish - Tack så mycket
Tahitian - Maururu
Tamil (India) - Nandri ("Nun-dry" spoken in South India, Singapore, Malaysia)
Telungu (South Indian Language)- Manjuthe
Thai - Kah khun (women)
Thai - Kap khun (men)
Thai - Kap Khun Krap (thank you very much)
Thai - Khap kun kop (more formal and polite)
Tibetan - Thuk Ji Chhe
Turkish - Tesekkurler ( teh-sheh-keur eh-deh-rim)
Turkish - Çok tesekkur ederim (big thanks)
Turkish - Sa&Mac221;ol (thank you)
Turkish - Sa&Mac221;olun (thank you - "saol")
Turkish - Tesekkurler (thanks - "teshekkyurler")
U.S. & Canada - Thank You
United States (South) - Thanks y'all
Ukranian - Dyakuyu
Urudu (India) - Shukria
Urdu (Pakistan) - Shukria
Urdu [Pakistan, India and Bangladesh] - Maherbani
Vietnamese - Kam ouen
Xhosa (Africa) - Nkosi
Yemen - Shakkran
Yoruba - Modupe
Yugoslavia - Hvala
Zulu - Ngiyabonga

Nah bagaimana?? menyenangkan bukan?

Sabtu, 29 Oktober 2011

VOTE Taman Nasional Komodo Menjadi 7 Wonders of Nature

Setelah Candi Borobudur terusir dari 7 keajaiban dunia ( 7 Wonders ) karena kurang minatnya Vote untuk Borobudur waktu itu (2007), moga-moga ini tidak terjadi lagi untuk Pulau komodo tepatnya Taman Nasional Komodo untuk muncul menjadi salah satu dari 7 Keajaiban dunia. Sebenernya gak cuman Taman Nasional Komodo aja yang masuk tapi Taman Nasional Gunung Krakatau dan Taman Nasional Danau Toba. Sayangnya kedua nominator itu tersisih di babak awal.

Taman Nasional Komodo ini masuk dalam kategori 7 Wonders of Nature dan sekarang sudah menjadi salah satu finalis kategori tersebut. Jadi gak ada salahnya kita sebagai warga negara yang baik hati, ramah tamah, tidak sombong dan bersahaja nge-Vote Taman Nasional Komodo. Kali aja Taman Nasional Komodo jadi jawara nya 7 wonders of nature.


Nanti… kalo Taman Nasional Komodo jadi 7 Worders of Nature, mudah-mudahan bisa menjadi daya tarik baik buat wisatawan dalam negeri dan wisatawan Asing. Dan itu pastinya bisa jadi sumber Devisa negara yang gak sedikit. Dan mungkin Indonesia bisa maju dan berkembang serta lebih dikenal dan terpandang di Mancanegara…

Gila yaa..ternyata ikut serta dalam memajukan bangsa itu gak susah.. Kita gak harus jadi Presiden, atau jadi menteri atau menjadi anggota De Pe Er atau menjadi pejabat pemerintah lain nya untuk bisa ikut serta dalam memajukan bangsa Indonesia.. tapi Cuman Dengan VOTE!

Sok atuh.. Buat yang ingin berperan serta memajukan bangsa dan negara Indonesia dan menjadikan indonesia lebih dikenal yang baik-baiknya daripada yang jeleknya, Silahkan Ikutan VOte .. Kan kalo Pulau Komodo terpilih kita juga yang bangga.,.. “Pulau Komodo kan menang gara-gara gw tuh ikutan vote ..” bangga kan?

Caranya gimana juragan?

Gampang banget !

Masuk Ke website :seven wonders

Pilih New 7 Wonders, Pulau Komodo ada diurutan 5 paling atas.. dan pilih 6 lagi yang lain karena emang harus milih 7, kalo udah pilih klik Add to list.


Pilih aja 7, yang penting Pulau komodo paling atas.. hehehe..

Klik Continue to Step 2 dan isi data-datanya

Klik Submit Vote..

Selamat anda sudah menjadi kebanggaan Indonesia dan menjadi warga Indonesia yang baik .. hehehe..

Ayo Vote… Vote.. !



Sekilas tentang Pulau Komodo


Pulau Komodo ( Komodo Island ) terletak di kepulauan Nusa Tenggara. Nama pulau Komodo sendiri karena emang habitat aslinya adalah Binatang yang menyerupai Naga bernama Komodo.


Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Tahun 2008, di pulau ini hanya terdapat sedikitnya 1200 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca sehingga jumlah mereka keseluruhan menjadi sekitar 2500 ekor. ( wikipedia )

Selain banyaknya hewan Komodo yang menjadi daya tarik lainnya adalah pemandangan pantai yang eksotik dan tanaman yang beragam. Saya denger di radio waktu ada wawancara tentang pulau Komodo, katanya disana ada yang namanya PINK Beach, yang pantainya emang berwarna Pink ( Merah Muda ) saya juga kurang ngedengerin kenapa pantai nya berwarna Pink. Dan itu letaknya gak jauh dari Pulau komodo, tapi harus pake kendaraan semacam perahu tongkang untuk kesana (katanya lho ya.. saya sendiri belom kesana.. Insya Alloh kalo ada Rezeki lebih mau wisata ke sana .. amien) kayaknya Keren banget.. biasanya pantai itu paling banter kan berwarna putih.. ini Pink! wih.. jadi penasaran apa yang menyebabkan warna nya jadi pink.

Terus di radio tersebut ada yang nanya.. apa ada paket-paket untuk ke pulau Komodo?

Katanya sih sekarang udah banyak Paket-paket wisata kesana.. dari mulai yang murah sampe yang mahal. Kalo minat mah tinggal Googling aja, pasti banyak kok..

Rute kesana juga harus beberapa kali kalo dari pulau jawa. Jadi rute nya kita musti ke Bali dulu.. dari Bali nanti ada pesawat kecil yang hanya bisa diisi penumpang 50 orang aja.. itu langsung nyampe pulau Komodo. Koreksi yaa kalo ada info yang salah.. saya cuman denger di radio aja. dan Katanya selama perjalanan dari Bali sampe Pulau Komodo itu kita bisa liat pemandangan yang Super keren dan super indah dari pesawat.. beuuh … jadi tambah pengen deh ke sana..

Ternyata di Indonesia masih banyak tempat Refreshing yang gak kalah sama Luar.. malah bagusan di Indonesia.. orang Bule mah pengen Wisata ke Indonesia.. eeehh. orang Indonesia malah pengen ke Luar negeri.. Ke Singapur, Malaysia, dll.. Daripada ngasih devisa ke negara orang mendingan ke Negara Sendiri aja yang jelas-jelas Kualitas untuk Refreshing nya lebih baik dan Alami.. back to nature…

repost dari bloknya mas Sigit eko on Aug 2nd, 2009

Minggu, 23 Oktober 2011

Jogja Java Carnival

Jogja Java Carnival yang di gelar dalam memperingati hari ulang tahun (HUT) kota Yogyakarta yang ke-255 kemarin malam pada tanggal 22 Oktober 2011 berlangsung sangat meriah. Jalan malioboro yang sengaja ditutup dan di sterilkan dari kendaraan bermotor untuk acara ini. Acara ini dipadati dengan ribuan warga dari berbagai tempat yang ingin menyaksikan karnaval ini. Mereka yang ingin menonton acara ini harus memarkirkan kendaraan mereka diluar jalan yang dilalui carnival.

Karnaval ini digelar di jalan Malioboro mulai pukul 07.00 WIB. Dimulai dari Lapangan parkir Abu Bakar Ali disebelah utara hotel Inna Garuda dan jalan sebelah barat jalan malioboro melewati sepanjang jalan malioboro,higga berahir di lapangan Alun-alun utara . Mereka mempertunjukkan penampilan mereka dengan tarian, kostum yang menarik dan efek lampu pada hiasan kendaraan mereka.




Jogja Java Carnival 2011 yang digelar malam ini mengangkat tema "Magnificence World" atau "Magniworld".

Karnaval ini di ikuti oleh berbagai kelompok kesenian baik yang berasal dari Jogja maupun dari luar Jogja,dan dari Negara lain,meraka berbaur menjadi satu untukmenunjukkan performa mereka disepanjang jalan malioboro. Salah satu yang menarik dari pertunjukkan ini Aadalah adanya rombongan karnaval komodo yang sekaligus bisa menggalang dukungan untuk Pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia. Pada rombongan karnaval komodo tersebut ada sebuah patung komodo yang besar dan diikuti dengan manusia yang memakai kostum komodo dibelakangnya,menari sekaligus menyapa pengunjung Jogja Java Carniva.



Karnaval yang disiarkan secara lagsung oleh salah satu setasiun televisi nasional ini mampu menarik antusiasme ribuan warga yang memadati sepanjang jalan malioboro mulai dari warga lokal, wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara untuk menyaksikan pertunjukan ini hingga usai.Mereka rela berjalan kaki mulai dari jalan malioboro, karena akses melewati jalan malioboro sudah ditutup semenjak pukul 18.00 WIB. Ratusan wartawan maupun penghobi fotografi sengaja datang dan rela berdesak-desakan untuk memperoleh gambar yag bagus dari acara ini. Dalam carnival ini panitia juga menyediakan fasilitas berupa panggung khusus bagi mereka yang tidak ingin berdesak-desakan dengan orang lain ketika mengambil foto dengan membeli tiket khusus yang disediakan oleh panitia.

Jumat, 21 Oktober 2011

KEMENKES SELENGGARAKAN KOMPETISI FOTO TAHUN 2011

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) Tahun 2011, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyelenggarakan Kompetisi Foto dan Pameran Fotografi dengan tema “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga”.



Peserta dibagi menjadi dua kategori yaitu Jurnalis dan Masyarakat Umum. Foto akan diseleksi oleh tim juri kompeten yang berasal dari Kementerian Kesehatan, Pewarta Foto Senior, dan para Fotografer Profesional. Hasil karya para peserta kompetisi akan dipamerkan dalam Pameran Foto yang akan dibuka secara resmi oleh Menteri Kesehatan pada tanggal 11 November 2011 di Gedung Kementerian Kesehatan.Ketentuan lomba

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, yaitu: Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, Memberi ASI ekslusif, Menimbang balita setiap bulan, Menggunakan air bersih, Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Menggunakan jamban sehat, Memberantas jentik di rumah sekali seminggu, Makan buah dan sayur setiap hari, Melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan Tidak merokok.

Persyaratan untuk kategori Jurnalis: foto merupakan hasil karya orisinil; foto sudah pernah dipublikasikan di media massa masing-masing dalam kurun waktu 1 September 2010 s/d 30 September 2011; foto dikirim bersama bukti tayang, melalui email atau cetak ukuran 10R dan soft file dalam bentuk CD.

Persyaratan untuk kategori Masyarakat Umum: foto merupakan hasil karya orisinil; foto dikirim melalui email atau cetak ukuran 10R atau soft file dalam bentuk CD.

Sedangkan persyaratan umum yang harus di penuhi kategori Jurnalis maupun Masyarakat Umum:
• Foto bertema “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga”.
• Seluruh subyek/materi foto berasal dari wilayah Republik Indonesia.
• Setiap peserta dapat mengirimkan maksimal 3 buah foto.
• Semua hasil karya akhir harus berupa file elektronik atau format digital berwarna dan tidak diperkenankan menggunakan teknik infra-merah atau metoda pengubahan warna lainnya.
• Olah digital diperbolehkan, sebatas perbaikan kualitas foto (sharpening, cropping, color balance, dodge/burn, dan saturasi warna) tanpa mengubah keaslian objek.
• Tidak diperkenankan mengirimkan foto berupa kombinasi lebih dari satu foto atau menghilangkan/mengubah elemen-elemen dalam satu foto.
• “Model dan Property Release” sepenuhnya menjadi tanggung jawab peserta. Pelaksana dan penyelenggara tidak bertanggungjawab atas tuntutan dari pihak foto model ataupun pihak lainnya sehubungan dengan materi lomba yang dikirimkan atau diikutsertakan dalam lomba.

Ukuran foto
Foto dikirim dalam format JPEG; RGB akan diaplikasikan sebagai warna standar pada saat penjurian; besar file dari setiap foto: minimum 350 kb dan maksimum 800 kb per foto; kepada pemilik Foto Pemenang dan Terpilih akan diminta mengirimkan file yang lebih besar.
Pengumpulan/pengiriman foto dibuka tanggal 1-30 Oktober 2011. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 7 November 2011 melalui situs Kementerian Kesehatan: www.depkes.go.id dan www.sehatnegeriku.com. Foto-foto yang dikirimkan menjadi hak milik Kementerian Kesehatan, dan berhak untuk digunakan dalam rangka kegiatan terkait sektor kesehatan. Setiap penggunaan foto akan diinformasikan kepada fotografer yang bersangkutan. Keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
Hadiah
Total hadiah sebesar Rp. 40.000.000, untuk Jurnalis: Pemenang I Rp. 10.000.000, Pemenang II Rp. 8.000.000, Pemenang III Rp. 6.000.000. Kategori Umum: Pemenang I Rp. 7.000.000, Pemenang II Rp. 5.000.000, Pemenang III Rp. 4.000.000. Hadiah belum dipotong pajak, dan pajak ditanggung pemenang.

Pengiriman Hasil Karya

Foto dikirim ke: Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan, dengan alamat: Gd. Kementerian Kesehatan, Blok A, Lantai 1, R. 109, Jl. HR. Rasuna Said, Kav 4 – 9, Jakarta, Email: lomba.fotokes@gmail.comThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it , telp: (021) 52960661. Kontak person: Rifani (081574456118), Ratna (081384212179), Teguh (082112446070).

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, PTRC: 021-500567, atau alamat e-mail info@depkes.go.idThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it , kontak@depkes.go.idThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it


Untuk info lebih lanjut buka situs kemenkes

Selasa, 05 Juli 2011

Gaji Perawat di Luar Negeri 60 Juta, Mau???

Sekalipun Indonesia belum mempunyai UU Keperawatan, ternyata sudah banyak perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri, bahkan gajinya bisa mencapai Rp 60 juta per bulan.

"Soal skill kita tidak kalah dengan perawat asing. Paling soal bahasa dan upgrading keperawatan bidang-bidang tertentu," kata Direktur Kerjasama Luar Negeri Kawasan Asia Pasifik dan Amerika Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Haposan Saragih saat Jumpa Pers Hari Kebangkitan Perawat Indonesia di Jakarta, Senin (11/5). Jumpa pers itu untuk menyambut Hari Perawat Dunia sekaligus pencanangan Hari Kebangkitan Perawat Indonesia esok hari.

Menurut Haposan, sampai saat ini kebutuhan dunia terhadap perawat semakin meningkat. Berikut beberapa negara yang membutuhkan perawat Indonesia, di antaranya Jepang yang membutuhkan 1.000 orang untuk dua tahun (2008-2009), Amerika (1 juta perawat), Kanada (hampir 1 juta orang), dan Inggris (3.000 perawat).

Bagi perawat yang berminat bekerja ke luar negeri, tambahnya, tidak akan mengeluarkan biaya banyak. Sebagai contoh, ia menjelaskan soal proses yang harus dilalui jika ingin menjadi perawat di Jepang. Biaya yang diperlukan Rp 1.100.000 untuk paspor dan pelatihan awal di sana. Tesnya hanya wawancara yang dilakukan oleh perwakilan Jepang di Indonesia.

Soal bahasa, para perawat belajar di Indonesia selama 4 bulan dan 2 bulan di Jepang. "Wawancaranya memakai bahasa Indonesia, ada transleter-nya," jelas Haposan.


Gaji

Terkait dengan gaji yang diterima para perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Prof Achir Yani S Hamid, MN, D.N., Sc menyampaikan, di Kuwait perawat Indonesia yang berjumlah 700-an gajinya berkisar Rp 20 juta- Rp 22 juta dengan biaya hidup ditanggung.

Di Jepang, gaji perawat Indonesia berkisar Rp 11 juta-Rp 17 juta per bulan. "Untuk fasilitasnya beragam. Ada yang ditanggung penuh oleh rumah sakit, ada yang sebagian saja," kata Achir.

Di Belanda gajinya 20-30 juta dan di Amerika Serikat 40-60 juta dengan biaya hidup ditanggung sendiri oleh perawat.

Menurut Achir, ada sekitar 4.000 perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri. Untuk itu, lanjutnya, PPNI memberikan perhatian kepada mereka supaya kewajiban dan haknya terjamin. "Kami lobi asosiasi keperawatan di negara di mana perawat kita bekerja supaya para perawat kita dijadikan anggota asosiasi mereka," pungkas Achir.

sumber : Kompas

Senin, 04 Juli 2011

Aku Cinta Indonesia



Detikcom kembali menyelenggarakan program Aku Cinta Indonesia (ACI). Tahun 2011 ini kami mencari 60 orang yang akan dibagi menjadi 20 tim (masing-masing tim 3 orang) untuk disebar ke seluruh penjuru negeri. Seluruh biaya transportasi, akomodasi, dan uang saku yang dibutuhkan dalam perjalanan akan ditanggung oleh detikcom. 20 tim adalah para Petualang ACI yang akan menyebarkan semangat Aku Cinta Indonesia dengan berbagi cerita dan pengalaman.

• Bagaimana cara untuk ikut dalam program ini?

Anda cukup mengisi formulir pendaftaran Masukkan data pribadi, keahlian serta jelaskan mengapa Anda yang harus kami pilih.

• Ada berapa tahapan pada program Aku Cinta Indonesia 2011?
1. Tahap Registrasi (sampai 10 Juli 2011)
2. Pengumuman 750 Semi Finalis
3. Wawancara
4. Pengumuman 60 Petualang ACI
5. Perjalanan 20 Tim ACI ke 20 area (September - Oktober 2011)

• Apa kewajiban saya jika terpilih sebagai salah satu Petualang ACI?
Kewajibannya adalah bersenang-senang dalam perjalanan Anda dan berbagi cerita kepada pembaca detikcom melalui tulisan dan foto.

• Apa yang berbeda dari ACI 2011 ini dibandingkan tahun lalu?
Tahun ini ada 60 Petualang yang terpilih untuk disebar ke 20 area wisata yang belum banyak ter-explore. Masing-masing tim terdiri dari 3 orang. Hadiah yang akan diperebutkan lebih banyak dari tahun lalu:
1. Tim Terbaik dengan hadiah senilai Rp 100 Juta
2. Foto Esai Terbaik (Individual) senilai Rp 25 Juta
3. Tim Favorit pembaca senilai Rp 15 Juta

• Bagaimana cara meraih hadiah utama Rp 100 Juta?
Setelah seluruh perjalanan berakhir, tim dengan catatan perjalanan terbaik menurut penilaian juri (tim redaksi) akan meraih uang tunai Rp 100 Juta.

• Apa yang dimaksud dengan 'Foto Esai (Individual)'?
Masing-masing petualang bercerita kepada pembaca dalam bentuk foto berseri hasil selama perjalanan program Aku Cinta Indonesia. Foto terbaik menurut penilaian juri akan meraih uang senilai Rp 25 Juta.

• Berapa lama dan kapan perjalanan akan berlangsung?
20 tim akan diberangkatkan pada periode perjalanan September - Oktober 2011. Masing-masing akan melakukan perjalanan selama 17-21 hari. Jadi, kalau Anda berstatus karyawan persiapkan cuti Anda!

• Syarat dan Ketentuan
1. Hadiah tidak dapat dialihkan dan tidak dapat ditukar dalam bentuk apapun
2. Penetapan pemenang sifatnya mutlak serta tidak dapat diganggu-gugat
3. Peserta wajib mengikuti aturan main yang ditetapkan pihak penyelenggara
4. Apabila peserta didapati menyalahi aturan main yang ditetapkan maka pihak penyelenggara berhak memberikan sanksi kepada peserta
5. Penyelenggara berhak membatalkan kemenangan peserta dan mengalihkan ke peserta yang lainnya apabila peserta yang telah dinyatakan sebagai pemenang melanggar aturan-aturan yang diberikan
6. Penginformasian data diri pemenang yang tidak akurat dan atau direkayasa akan membatalkan hak kemenangannya
7. Bagi pemenang yang telah dihubungi penyelenggara dan telah dinyatakan keluar sebagai pemenang serta berhak atas hadiah yang telah disebutkan tetapi menolak hadiah dan kemenangan tersebut, maka secara otomatis kemenangan dan hadiah tersebut akan dialihkan kepada calon pemenang berikutnya
8. Periode dan peraturan program dapat berubah sewaktu-waktu oleh pihak penyelenggara tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Untuk informasi lebih lanjut, email: aci@detik.com

Minggu, 03 Juli 2011

Pesan trend Ilmu Giri

Setelah berfikir mengenai tempat unik dan menarik yang saya ketahui di daerah gunung kidul, sesuatu yang terlintas di fikiran saya langsung mengarah ke sebuah lokasi yang bernama desa Kebangsaan. Desa Kebangsaan adalah nama sebuah lokasi yang terletak di Pesan trend Ilmu Giri, dusun Nagasari, Desa Selopamioro, kecamatan imogiri bantul Yogyakarta, yang membutuhkan waktu sekitar satu jam dari pusat kota Yogyakarta. Lokasi nya berada di gunung kidul yang membuat tempat ini terasa sejuk,nyaman dan mempunyai pemandangan yang indah.





Lokasi tersebut merupakan sebuah lokasi yang di rintis oleh HM Nasrudin Anshori.Beliau bekerja sebagai peneliti lepas untuk LP3ES Jakarta,LIPI,LSAF dan P3M untuk kajian sosial budaya dan agama selama hamper satu dasawarsa antara pertengahan tahun 1980-an sampai pertengahan 1990-an. Selain peneliti Beliau juga suka menulis, tulisannya berupa puisi, esay, dan opini dipublikasikan oleh Majalah Prisma, Horison, Editor, Panji Masyarakat, Tempo, Amanah, Kiblat serta sejumlah harian seperti kompas ,Republika, Bisnis Indonesia, The Jakarta Post, Sinar Harapan, Suara Pembaruan,Media Indonesia dan Koran lokal Jogja seperti Kedaulatan Rakyat dan Bernas. Menjadi pembicara pada seminar local,nasional,dan internasional. Beliau juga melakukan “perjalanan budaya” di puluhan negara, melakukan “penelitian sosial” di seluruh provinsi di Indonesia, menjadi stef ahli sejumlah guburnur dan mentri. Beliau juga aktif menulissejumlah buku yang antara lain di terbitkan Pustaka LP3ES Indonesia berjudul Berjuang dari pinggir(1994),Lemhanas berjudul Civil Society : Tantangan dan tentanga(1994)serta sjumlah biografi par jenderal dan menteri. Bersama Dedy Mizwar dan sineas sinetron yang lainmenjadi produser berbagai sinetron antara lain Pelangi di Ufuk Senja (SCTV), Bingkisan Untuk Presiden (RCTI), Lorong Waktu (SCTV) serta sejumlah sinetron idealis yang lain. Setelah hampir 20 tahunan berada di Jakarta dan sejumlah kota besar lain,sejak tahun 2003 menetap di Jogja dan mewakafkan dirinya untuk menemani dan melayani masyarakat miskin,khususnya di bidang konservasi lingkungan dan budaya, pendidikan andragogi untuk kaum pinggiran,serta penggiat social entrepreneurship melalui kearifan local untuk kesejahteraan masyarakat miskin. Kini setiap minggunya mengisi Analisis dan Ulasan bertema social-budaya-agama-lingkungan hidupdi harian Kedaulatan Rakyat dan Jogja TV,mengisi tausiah di RRI, Pro-2 FM, serta menjadi narasumber untuk seminar lokakarya, diskusi,dan pengajian di berbagai tempat. Beliau ini merupakan sosok yang peduli dengan lingkungan melalui program tanam pohn jati yang menurut saya program yang sangat brilian mengingat daerah imogiri merupakan daerah yang bertanah kapur sehinga sesuai bagi pohon jati untuk tumbuh.



Bangunan utamanya terdiri dari dua bangunan utama,satu dapur dan satu masjid yang terletak bersebelahan ini terasa sejuk dan nyaman,dikelilingi pohon jati dan beberapa pohon keras lainnya yang semakin menunjukkan konsep hijaunya. Setelah keluar pintu gerbang kebangsaan kita akan langsung berhadapan dengan pemandangan imogiri yang bisa terlihat dari atas. Tempat ini sering dikujungi mahasiswa untuk kegiatan mereka seperti makrab,pelatihan,dan untuk sekedar belajar.


Jadi bagi anda pecinta tempat unk dan menarik tidak ada salah nya memasukkan tempat ini ke daftar tempat yang anda kunjungi.

Jumat, 03 Juni 2011

Trans Jogja Alat Transportasi Umum Yogyakarta

Apabila di jakarta ada trans jakarta untuk angkutan masal dan mengatasi kemacetan dan di solo ada trans solo atau di sebut juga batik solo trans (BTS),maka di yogjakarta ada yang namanya trans jogja. seperti halnya trans solo, Trans Jogja juga merupakan program untuk meningkatkan pariwisata di Yogyakarta dengan melayani rute-rute menuju lokasi wisata seperti prambanan,malioboro,dan lain-lain. Mungkin kata Trans Jogja masih asing dan terasa kurang populer bila dibandingkan dengan Trans Jakarta,tetapi kontribusi Trans Jogja bagi masyarakat khususnya pengguna alat transportasi umum di Jogja sudah tak diragukan lagi.

Trans Jogja adalah sebuah sistem transportasi bus cepat, murah dan ber-AC di seputar Yogyakarta. Trans Jogja itu sendiri merupakan salah satu bagian dari program penerapan sistem transportasi bus cepat atau Bus Rapid Transit yang dicanangkan Departemen Perhubungan Pemerintah Provinsi DIY. Sistem ini mulai dioperasikan pada awal bulan Maret 2008 oleh Dinas Perhubungan, Pemerintah Provinsi DIY. Motto pelayanannya adalah "Aman, Nyaman, Andal, Terjangkau, dan Ramah lingkungan".
Sejak pertama kali di operasikan pada awal bulan Maret tahun 2008, Trans Jogja telah menarik perhatian publik dan menjadi pilihan alternatif bagi pengguna transportasi umum di Jogjakarta. Hal ini ditunjukkan dengan adanya antusiasme dan peningkatan jumlah penumpang Trans Jogja itu sendiri.
Dalam beberapa kondisi, Trans Jogja menjadi pilihan terbaik dan favorit bagi mereka yang ingin bepergian menggunakan bis di dalam kota Jogjakarta karena harga lebih ekonomis, jam operasional yang panjang, melayani banyak trayek, serta keamanan dan kenyamanan lebih terjamin.

Ekonomis
Trans Jogja bisa dikatakan cukup ekonomis. Tiket tersedia mulai dari harga Rp. 2.000,- sampai dengan Rp. 3.000,- untuk sekali jalan (single trip)
Selain itu, diterapkan sistem pembayaran yang berbeda-beda, yaitu tiket sekali jalan, tiket berlangganan pelajar, dan tiket berlangganan umum. Ada tiga macam tiket yang dapat dibeli oleh penumpang, yaitu tiket sekali jalan (single trip), dan tiket umum berlangganan. Tiket ini berbeda dengan karcis bus biasa karena merupakan merupakan kartu pintar (smart card). Karcis akan diperiksa secara otomatis melalui suatu mesin yang akan membuka pintu secara otomatis. Penumpang dapat berganti bus tanpa harus membayar biaya tambahan, asalkan masih dalam satu tujuan.
Hal yang menjadikan Trans Jogja ini bisa menjadi alternatif lebih murah karena adanya sistim transit antar bis di halte. Ini berbeda dengan moda bis dalam kota yang mengharuskan membayar lagi jika ingin berganti bis. Sebagai catatan, jalur bis kota di dalam kota Jogja menerapkan tarif sebesar Rp. 2.500,-

Jam operasional yang panjang
Trans Jogja beroperasi setiap hari mulai pukul 05.30 sampai dengan 21.30 non-stop. Tetapi dalam waktu-waktu tertentu, Trans Jogja mengalami penyesuaian jadwal. Misalnya ketika pelaksanaan Pemilu dan Hari Raya Idul Adha. Penyesuaian jam operasi ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang memiliki keperluan di hari/jam tersebut.

Banyak trayek atau rute
Trans Jogja beroperasi melayani 8 buah rute yang berbeda. Rute-rute ini telah diatur untuk menjangkau lokasi-lokasi strategis di Jogjakarta. Tidak semua halte tepat berada di lokasi tujuan, namun rata-rata halte berada tidak jauh dari lokasi tujuan. Jarak dari halte ke lokasi-lokasi lain bisa ditempuh dengan moda transportasi lanjutan seperti jalur bis luar kota, atau untuk jarak yang lebih pendek misalnya bisa dijangkau dengan becak maupun andong. Berikut adalah trayek yang dilalui bus Trans Jogja :
Trayek 1A: Terminal Prambanan - Bandara Adisucipto - Stasiun Tugu - Malioboro - JEC:
Terminal Prambanan - S5. Kalasan - Bandara Adisucipto - S3. Maguwoharjo - Janti (bawah) - S3. UIN Kalijaga - S4. Demangan - S4. Gramedia - S4. Tugu - Stasiun Tugu - Malioboro - S4. Kantor Pos Besar - S4. Gondomanan - S4. Pasar Sentul - S4. SGM - Gembira Loka - S4. Babadan -Gedongkuning - JEC - S4. Blok O - Janti (atas) - S3. Maguwoharjo - Bandara Adisucipto - S5. Kalasan - Terminal Prambanan.

Trayek 1B: Terminal Prambanan - Bandara Adisucipto - JEC - Kantor Pos Besar - Pingit - UGM:
Terminal Prambanan – S5. Kalasan – Bandara Adisucipto – S3. Maguwoharjo – Janti (lewat bawah) – S4. Blok O – JEC - S4. Babadan -Gedongkuning – Gembira Loka – S4. SGM – S4. Pasar Sentul - S4. Gondomanan – S4. Kantor Pos Besar - S3. RS.PKU Muhammadiyah – S3. Pasar Kembang - S4. Badran – Bundaran SAMSAT – S4. Pingit – S4. Tugu – S4. Gramedia – Bundaran UGM – S3. Colombo – S4. Demangan – S3. UIN Sunan Kalijaga – Janti – S3. Maguwoharjo – Bandra Adisucipto – S5. Kalasan – Terminal Prambanan.

Trayek 2A: Terminal Jombor - Malioboro – Basen – Kridosono – UGM – Terminal Condong Catur:
Terminal Jombor - S4. Monjali - S4. Tugu - Stasiun Tugu - Malioboro - S4. Kantor Pos Besar - S4. Gondomanan - S4. Jokteng Wetan - S4. Tungkak - S4. Gambiran - S3 . Basen - S4. Rejowinangun - S4. Babadan Gedongkuning - Gembira Loka - S4. SGM - S3. Cendana - S4. Mandala Krida - S4. Gayam - Flyover Lempuyangan - Kridosono - S4. Duta Wacana - S4. Galeria - S4. Gramedia - Bunderan UGM - S3. Colombo - Terminal Condongcatur - S4. Kentungan - S4. Monjali - Terminal Jombor.

Trayek 2B: Terminal Jombor – Termina Condongcatur – UGM – Kridosono – Basen – Kantor Pos Besar – Wirobrajan - Pingit:
Terminal Jombor – S4. Monjali – S4. Kentungan – Terminal Condong Catur – S3. Colombo – Bundaran UGM – S4. Gramedia – Kridosono – S4. Duta Wacana - Fly-over Lempuyangan - S4. Gayam – S4. Mandala Krida – S3. Cendana – S4. SGM – Gembiraloka– S4. Babadan Gedongkuning – S4. Rejowinangun – S3. Basen – S4.Tungkak – S4. Joktengwetan – S4. Gondomanan – S4. Kantor Pos Besar – S3. RS PKU Muhammadiyah – S4. Ngabean – S4. Wirobrajan – S3. BPK – S4. Badran – Bundaran SAMSAT – S4. Pingit – S4. Tugu – S4. Monjali – Terminal Jombor.

Trayek 3A: Terminal Giwangan – Kotagede – Bandara Adisucipto – Ringroad Utara – MM UGM – Pingit – Malioboro – Jokteng Kulon:
Terminal Giwangan – S4. Tegalgendu – S3. HS-Silver – Jl. Nyi Pembayun - S3. Pegadaian Kotagede – S3. Basen – S4. Rejowinangun – S4. Babadan Gedongkuning – JEC - S4. Blok O – Janti (lewat atas) - S3. Janti – S3. Maguwoharjo - Bandara ADISUCIPTO - S3. Maguwoharjo – Ringroad Utara – Terminal Condongcatur – S4. Kentungan – S4. MM UGM - S4. MirotaKampus – S3. Gondolayu – S4. Tugu – S4. Pingit – Bundaran SAMSAT - S4. Badran – S3. PasarKembang – Stasiun TUGU - Malioboro – S4. Kantor Pos Besar – S3. RS PKU Muhammadiyah – S4. Ngabean – S4. Pojok Beteng Kulon – S4. Plengkung Gading - S4. Pojok Beteng Wetan – S4. Tungkak – S4. Wirosaban – S4. Tegalgendu – Terminal Giwangan.

Trayek 3B: Terminal Giwangan – Jokteng Kulon – Pingit – MM UGM – Ring Road Utara – Bandara Adisucipto – Kotagede:
Terminal Giwangan – S4. Tegalgendu - S4. Wirosaban – S4. Tungkak – S4. Pojok Beteng Wetan – S4. Plengkung Gading - S4. Pojok Beteng Kulon – S4. Ngabean – S3. RS PKU Muhammadiyah – S3. Pasar Kembang – S4. Badran – Bundaran SAMSAT – S4. Pingit – S4. Tugu – S3. Gondolayu – S4. Mirota Kampus – S4. MM UGM - S4. Kentungan – Terminal Condong Catur – Ringroad Utara – S3. Maguwoharjo – Bandara Adisucipto – S3. Maguwoharjo – Flyover Janti (lewat bawah) – S4. Blok O – JEC - S4. Babadan Gedongkuning – S4. Rejowinangun – S3. Basen – S3. Pegadaian Kotagede – Jl. Nyi Pembayun - S3. HS-Silver – S4. Tegalgendu – Terminal Giwangan.

Tayek 4A: Terminal Giwangan - Tamansiswa - Pakualaman - Lempuyangan - Kridosono:
Terminal Giwangan - Jl. Imogiri Timur - Jl. Pramuka - Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Menteri Supeno - Jl. Taman Siswa - Jl. Sultan Agung - Jl. Gadjah Mada - Jl. Hayam Wuruk - Stadion Kridosono - Jl. Hayam Wuruk - Jl. Gadjah Mada - Jl. Sultan Agung - Jl. Taman Siswa - Jl. Menteri Supeno - Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Pramuka - Jl. Imogiri Timur - Terminal Giwangan.

Trayek 4B: Terminal Giwangan - XT Square - SGM - Balaikota - UIN - Kridosono - Balai Yasa - UIN:
Terminal Giwangan - Jl. Imogiri Timur - Jl. Pramuka - Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Veteran - Jl. Pandean - Jl. Glagahsari - Jl. Kusumanegara - Jl. Sidobali - Jl. Ipda Tut Harsono - Jl. Urip Sumoharjo - Jl. Sudirman - Jl. Suroto - Jl. Wardani - Jl. Kusbini - Jl. Langensari - Jl. Urip Sumoharjo - Jl. Ipda Tut Harsono - Jl. Sidobali - Jl. Kusumanegara - Jl. Glagahsari - Jl. Pandean - Jl. Veteran - Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Pramuka - Jl. Imogiri Timur - Terminal Giwangan

Keamanan lebih terjamin
Setiap calon penumpang yang akan menaiki atau turun dari Trans Jogja harus melalui sebuah halte. Begitupula untuk pembayaran tiket juga dilakukan di halte. Di halte dan dalam armada bis, ada petugas yang akan melayani dan memandu penumpang, sehingga kenyamanan dan keamanan penumpang tejamin. Bis dilengkapi dengan pendingin (AC) dan berhenti di lokasi-lokasi halte yang ditentukan. Penumpang tidak bisa turun kecuali di halte, atau jika ada kejadian khusus yang mengharuskan pelaksanaan operasional lain. Dan yang paling menarik dari non-smoker yaitu penumpang tidak diperkenankan untuk merokok di dalam bis.

"image source from google"

Selasa, 05 April 2011

SEJARAH KERATON YOGYAKRTA

KRATON Yogyakarta dibangun tahun 1756 Masehi atau tahun Jawa 1682 oleh Pangeran Mangkubumi Sukowati yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono I. Letak geografis keraon terbentang antara Tugu sebagai batas utara dan Panggung Krapyak di batas selatan, Sungai Code di sebelah timur dan Sungai Winongo sebelah barat. Keraton apabila ditarik garis lurus ke utara akan bertemu di Gunung Merapi dan akan bertemu Laut Selatan bila ditarik garis lurus ke selatan, Kraton dalam pikiran masyarakat Jawa, diartikan sebagai pusat dunia yang digambarkan sebagai pusat jagad.

Asal nama keraton sendiri berasal dari kata Karaton, Keraton atau Kraton,jika di eja menjadi ka-ratu-an, yang berarti tempat tinggal ratu/raja. Sedangkan, seluruh struktur dan bangunan wilayah Kraton mengandung arti berkaitan dengan pandangan hidup Jawa yang essensial, yakni Sangkan Paraning Dumadi yang berarti dari mana asalnya manusia dan kemana akhirnya manusia setelah mati.
Keraton pertamakali ditempati oleh , Sri Sultan Hamengku Buwono I atau Sri Sultan Hemengku Buwono Senopati Ingalogo Ngabdulrahman Sayidin Panotogomo Kalifatullah, sebelum menempati Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono I tinggal di Ambar Ketawang Gamping, Sleman. Lima kilometer di sebelah barat Kraton Yogyakarta. Dari Ambar Ketawang Ngarso Dalem menentukan ibukota Kerajaan Mataram di Desa Pacetokan. Sebuah wilayah yang diapit dua sungai yaitu sungai Winongo dan Code. Lokasi ini berada dalam satu garis imajiner Laut Selatan, Krapyak, Kraton,dan Gunung Merapi.
Bangunan Kraton Yogyakarta sedikitnya terdiri tujuh bangsal. Masing-masing bangsal dibatasi dengan regol atau pintu masuk. Keenam regol adalah Regol Brojonolo, Sri Manganti, Danapratopo, Kemagangan, Gadungmlati, dan Kemandungan.
Kraton diapit dua alun-alun yaitu Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan. Masing-masing alun-alun berukurang kurang lebih 100x100 meter. Di alun-alun utara yang biasa di sebut ( altar) terdapat dua buah pohon beringin yang berada tepat sebelah utara keraton,dan terbentang jalan kecil yang membelah dua pohon beringin sampai jalan depan keraton. Dalam setiap keraton di Jawa, khususnya keraton-keraton setelah masuknya agama Islam, dapat dikatakan bahwa semuanya memiliki bagian/tempat yang disebut alun-alun. Alun-alun adalah bagian dari keraton yang merupakan tempat terbuka dan luas yang umumnya terletak di depan keraton. Alun-alun, sebagai tempat yang luas dan terbuka digunakan untuk berbagai keperluan seperti latihan ketangkasan dan ketahanan mental bagi prajurit, upacara-upacara kebesaran keraton seperti sekaten, tempat acara untuk hiburan rakyat, dan tempat mengumpulnya rakyat untuk menghadap raja/sultan.

Sedangkan alun-alun selatan atau dikenal dengan sebutan alkid (alun-alun kidul ) merupakan bagian dari wilayah Keraton Yogyakarta yang berupa tanah lapang/lapangan luas yang terletak di sebelah selatan keraton (masih dalam jeron 'dalam' benteng). Alun-alun Kidul sering pula disebut sebagai pengkeran. Pengkeran berasal dari kata pengker (bentuk krama) dari mburi 'belakang'. Hal tersebut sesuai dengan keletakan Alun-alun Kidul yang memang terletak di belakang keraton. Terletak di sebelah selatan Gedung Agung yang tersambung langsung ke bangunan keraton. Di alun-alun selatan ini ada dua buah pohan beringin yang mempunyai mitos yang sudah melekat di masyarakat yaitu hanya orang yang berhati bersihlah yang bisa lewat di antara pohon beringin tersebut dan barang siapa berhasil lewat diantara dua pohon beringin tersebut keinginan nya akan cepat terkabulkan.

Secara keseluruhan Kraton Yogyakarta berdiri di atas tanah 1,5 km persegi. Bangunan inti kraton dibentengi dengan tembok ganda setinggi 3,5 meter berbentuk bujur sangkar (1.000 x 1.000 meter). Sehingga untuk memasukinya harus melewati pintu gerbang yang disebut plengkung. Ada lima pintu gerbang yaitu Plengkung Tarunasura atau Plengkung Wijilan yang terletak di sebelah Timur Laut kraton, Plengkung Jogosuro atau Plengkung Ngasem yang terletak di sebelah Barat Daya, Plengkung Joyoboyo atau Plengkung Tamansari yang terletak di sebelah Barat, Plengkung Nirboyo atau Plengkung Gading terletak di sebelah Selatan, dan Plengkung Tambakboyo atau Plengkung Gondomanan di sebelah Timur.Dalam benteng, khususnya yang berada di sebelah selatan dilengkapi jalan kecil yang berfungsi untuk mobilisasi prajurit dan persenjataan. Keempat sudut benteng dibuat bastion yang dilengkapi dengan lubang kecil yang berfungsi untuk mengintai musuh.

Penjagaan benteng diserahkan pada prajurit kraton. Prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dibentuk pada masa pemerintahan Hamengkubuwono I sekitar abad 17. Tepatnya pada tahun 1755 Masehi. Prajurit yang terdiri atas pasukan-pasukan infanteri dan kavaleri tersebut sudah mempergunakan senjata-senjata api yang berupa bedil dan meriam. Selama kurang lebih setengah abad pasukan Ngayogyakarta terkenal cukup kuat, ini terbukti ketika Hamengkubuwono II mengadakan perlawanan bersenjata menghadapi serbuan dari pasukan Inggris dibawah pimpinan Jenderal Gillespie pada bulan Juni 1812. Di dalam Babad diceritakan bahwa perlawanan dari pihak Hamengkubuwono II hebat sekali. Namun semenjak masa Pemerintahan Hamengkubuwono III kompeni Inggris berhasil membubarkan angkatan perang Kasultanan Yogykarta. Dalam perjanjian 2 Oktober 1813 yang ditandatangani oleh Sultan Hamengkubuwono III dan Raffles, dituliskan bahwa Kesultanan Yogyakarta tidak dibenarkan memiliki angkatan bersenjata yang kuat. Dibawah pengawasan Pemerintahan Kompeni Inggris, keraton hanya boleh memiliki kesatuan-kesatuan bersenjata yang lemah dengan pembatasan jumlah personil. Sehingga tidak memungkinkan lagi untuk melakukan gerakan militer. Maka sejak itu fungsi kesatuan-kesatuan bersenjata sebatas sebagai pengawal sultan dan penjaga keraton.

Ketika Pemerintahan Kolonial Belanda kembali berkuasa pasukan-pasukan bersenjata yang sudah lemah tersebut makin dikurangi sehingga tidak mempunyai arti secara militer. Menurut catatan yang ada, semasa pemerintahan Hamengkubuwono VII sampai dengan masa pemerintahan Hamengkubuwono VIII yaitu antara tahun 1877 sampai dengan 1939 ada 13 kesatuan prajurit kraton yang meliputi: Kesatuan Sumoatmojo, Ketanggung, Patangpuluh, Wirobrojo, Jogokaryo, Nyutro, Dhaeng, Jager, Prawirotomo, Mantrijero, Langenastro, Surokarso dan Bugis.

Pada tahun 1942 semua kesatuan bersenjata keraton Yogyakarta dibubarkan oleh pemerintahan Jepang. Tetapi mulai tahun 1970 kegiatan para prajurit keraton dihidupkan kembali. Dari ke tiga belas prajurit yang pernah ada baru sepuluh kesatuan atau bergada yang direkonstruksi dengan beberapa perubahan, baik dari pakaiannya, senjatanya maupun jumlah personil. Kesepuluh kesatuan prajurit tersebut yaitu: Prajurit Wirobrojo, Prajurit Dhaeng, Prajurit Patangpuluh, Prajurit Jogokaryo, Prajurit Mantrijero, Prajurit Prawirotomo, Prajurit Ketanggung, Prajurit Nyutro, Prajurit Surokarso dan Prajurit Bugis. Dewasa ini, kesepuluh kesatuan prajurit tersebut masih dapat dilihat oleh masyarakat umum paling tidak se tahun tiga kali, yaitu pada upacara Garebeg Mulud, Garebeg Besar dan Garebeg Syawal, di alun-alun utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sedangkan sistem pemerinahan Keraton Ngayogyakarta berbentuk kerajaan ( sebelum bergabung dengan republik indonesia ) yang dipimpin oleh seorang sultan yang bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono. Berikut ini adalah nama sultan yang memerintah di keraton kasultanan ngayogyakarta dari sultan yang pertama (Sri Sultan Hamengku Buwono I) sampai sekarang (Sri Sultan Hamengku Buwono X ) :

Masa pemerintahan Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono I (GRM Sujono) memerintah tahun 1755-1792


Sri Sultan Hamengku Buwono II (GRM Sundoro) memerintah tahun 1792-1812

Sri Sultan Hamengku Buwono III (GRM Surojo) memimpin tahun 1812-1814

Sri Sultan Hamengku Buwono IV (GRM Ibnu Djarot) memerintah tahun 1814-1823

Sri Sultan Hamengku Buwono V (GRM Gathot Menol) memerintah tahun 1823-1855

Sri Sultan Hamengku Buwono VI (GRM Mustojo) memerintah tahun 1855-1877

Sri Sultan Hamengku Buwono VII (GRM Murtedjo) memerintah tahun 1877-1921

Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (GRM Sudjadi) memerintah tahun 1921-1939

Sri Sultan Hamengku Buwono IX (GRM Dorojatun) memimpin tahun 1940-1988

Sri Sultan Hamengku Buwono X (GRM Hardjuno Darpito) memimpin tahun 1989 - sekarang