Kamis, 26 April 2012
Kenali Spesialisasi Dokter Anda
Profesi dokter kini terbagi dalam bermacam-macam spesialisasi dan subspesialisasi. Sebagai konsumen kesehatan hendaknya kita mengetahuinya meskipun takperlu tahu semuanya sebelum kita berobat.
Spesialisasi dasar terbagi menjadi Penyakit Dalam, Anak, Bedah, Obstetri & Ginekologi. Lebih mendalam lagi ada subspesialisasi lagi di dalam spesialisasi ini.
Berikut ini daftar spesialisasi dan subspesialisasi tersebut :
Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD)
Dokter ini disebut juga sebagai internist. Tugas dokter ini yaitu menangani segala penyakit terkait dengan seputar organ dalam,tanpa bedah.
Subspesialisasi
Gelar Subspesialis Bidang keahlian
Sp.PD-KGH Konsultan Ginjal-Hipertensi
Ginjal dan hipertensi
Sp.PD-KHOM Konsultan Hematologi-Onkologi Medik
Penyakit berkaitan dengan darah dan kanker
SP.PD-KAI Konsultan Alergi-Imunologi Klinik Alergi dan masalah kekebalan tubuh
Sp.PD-KGEH Konsultan Gastroenterologi-Hepatologi
System pencernaan dan hati
S.PD-KGer Konsultan Geriatri Penuaan pada pasien usia lanjut di atas 65 tahun
Sp.PD-KH Konsultan hepatologi Penyakit berkaitan dengan fungsi hati,misalnya hepatitis
Sp.PD-KEMD Konsultan Endikrin-Metabolik-Diabetes Berkaitan dengan hormon seperti diabetes
Sp.PD-KPsi Konsultan Psikosomatik Penyakit akibat masalah kejiwaan,misalnya penyakit mag atau jantung akibat kecemasan
Sp.PD-KP Konsultan pulmonologi Penyakit paru-paru dan jalur pernafasan
Sp.PD-KR Konsultan Reumatologi Rematik dan sejenisnya
Sp.PD-KPTI Konsultan Penyakit Tropik-Infeksi
Infeksi tropis,seperti demam berdarah,malaria,cikugunya, dsb
Spesialis Anak (Sp.A
Subspesialisasi dokter anak yang ada di Indonesia terbagi ke dalam bidang-bidang khusu. Sayangnya kita sebagai konsumen tidak bias melihat di gelarnya karena hanya di tulis Sp.A (K)
Berikut ini daftar subspesialisasi yang ada pada dokter anak.
Subspesialis Bidang Keahlian
Prinatologi Bayi baru lahir,bayi beresiko tinggi dan berat badan rendah
Gastro-Hopatologi Pencarnaan dan hati anak
Neurologi Saraf anak,seperti,anak kejang,infeksi saraf,dan at\utisme
Kardiologi Seputan jantung anak
Pulmonolagi Pernafasan anak, misalnya asma, bronchitis, pneumonia,tuberkolusis,dsb.
Endokrinologi Gangguan hormon,misalnya anakpendek, obesitas, diabetes pada anak, tiroid hingga pubertas
Hematologi dan Onkologi Seputar darah dan penyakit keganasan seperti talasemia, hemophilia, dan leukimia
Nefrologi Ginjal dan saluran kencing, misalnya infeksi saluran kemih, gagal ginjal, cuci darah, dsb
Infeksi Tropis Penyakit infeksi tropis,misalnya demam berdarah, malaria,tifus (demem tifoid)
Alergi Imunologi Alergi dan masalah tubuh, termasuk AIDS pada anak
Nutrisi Metabolik Gizi dan penyakit metabolik bawaan
Pediatri Sosial / Tumbuh Kembang Anak Tumbuh kembang dan psikologi anak
Pediatri Gawat Darurat Masalah gawat darurat, seperti anak tersedak benda asing, sulit bernafas, cedera akibat terjatuh
Pencitraan Pecitraan, seperti USG, CT-scan, dan rontgen
Spesialisasi Bedah (Sp.B)
Terdapat beberapa subspesialisasi pada spesialisasi bedah ini, yaitu :
Gelar Subspesialis Bidang keahlian
Sp.B KDB Bedah Konsultan Bedah Digestif Bedah saluran cerna
Sp.B K.Onk Bedah Konsultan Onkologi Bedah tumor dan kanker
Sp.B KV Bedah Konsultan Vaskuler Bedah pembuluh darah
Sp.OT Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Bedah tulang
Sp.OT K.Spine Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Spine Subspesialis dari dokter bedah orthopedic, khusus tulang punggung
Sp.BS Bedah Syaraf Bedah otak dan syaraf
Sp.BA Bedah Anak Bedah pada pasien di bawah 16 tahun
Sp.BP Bedah Plastik Bedah estetik (misalnya memancungkan hidung) dan bedah rehabilitative (misalnya bedah akibat luka bakar)
Sp.BU Bedah Urologi Bedah saluran kemih
Sp.BTKV Bedah Thorak dan Kardiovaskuler Bedah dada dan jantung (missal pada operasi jantung)
Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Sp.OG)
Ini adalah sebutan untuk dokter spesialis kebidanan dan kandungan, serta ahli masaah kesehatan reproduksi wanita. Didalamnya terdapat beberapa cabang subspesialis yaitu :
Gelar Subspesialis Bidang keahlian
Sp.OG K.Onk Onkologi Ahi kanker atau tumor kandungan
Sp.OG KFER Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Ahli masalah hormon dan kesuburan
Sp.OG KFM Fatomaternal Ahli dalam masalah kehamilan dengan resio tinggi, serta masalah kesehatan ibu dan janin
Selain empat pelayanan medik dasar tersebut di atas juga terdapat spesialisasi berdasarkan organ tubuh dan bidang medis lainnya. Diantaranya :
Gelar Spesialis
Sp.M Mata
Sp.THT Telinga Hidung Tenggorok
Sp.JP Jantung dan Pembuluh Darah
Sp.S Saraf
Sp.And Andrologi (reproduksi pria)
Gelar
Sp.KK Kulit dan kelamin
Sp.Paru Paru
Sp.KJ Kedokteran jiwa
Sp.F Kedokteran forensic
Sp.Akp Akupuntur
Spesialis Penunjang Medik
Dalam menjalankan tugas,dokter spesialis tidak bekerja sendiri. Penyakit tertentu membutuhkan kerjasama antara beberapa dokter spesialis dan perawat. Sebagai contoh, dokter spesialisasi bedah membutuhkan dokter maupun perawat anestesi dalam peaksanaan operasi. Oleh sebab itu,dibutuhkan pelayanan dokter spesialis penunjang medik, yaitu:
Gelar Spesialisasi Bidang keahlian
Sp.RM Rehabilitasi Medik Ahli rehabilitasi organ yang mengalami gangguan akibat penyakit, misalnya pada pasien pasca strokeyang kesulitan bicara dan berjalan
Sp.An Anestesiologi Ahli pembiusan
Sp.R Radiologi Ahli pemeriksaan medis seperti foto rontgen,Ct-Sca,MRI, dan radio terapi pada pasien kanker
Sp.PK Patologi Klinik Ahli interpretasi pemeriksaan laboratorium pasien, misalnya pemeriksaan darah dan air seni
Sp.PA Patologi Anatomi Ahli pemeriksaan sel dan jaringan tubuh, misalnya pemeriksaan untuk membedakan tumor jinak atau kanker ganas di payudara
Pilih dokter yang mana?
Seringkali anda bingung ketika harus berkonsultasi dengan dokter spesialis saat anda menderita suatu penyakit. Langkah pertama,sebaiknya anda berkonsultasi berkonsultasi pada dokter umum atau dokter spesialis yang mencakup bidang yang lebih umum terlebih dahulu, bisa juga berkonsultasi dengan perawat anda dan mengkomunikasikan mana yang harus di pilih. Setelah mengetahui riwayat penyakit, tentunya anda akan diberikan rujukan pada dokter spesialis yang lebih spesifik.
Tidak semua subspesialisasi diatas terdapat di satu rumahsakit. Dokter punya kewajiban untuk merujuk pasien kepada dokter yang lebih ahli dan lebih berpengalaman jika dia tidak mampu mengobati. Kemampuan,ketrampilan, dan pengetahuan seorang dokter tentu berbeda-beda meskipun memiliki bidang spesialisasi yang sama. Selain berkonsultasi dengan dokter, pasienpun dituntut bersikap kritis terkait diagnosis dan pengobatan, salah satunya dengan cara mencari pendapat kedua (second opinion) dari dokter lain dengan keahlian sama maupun keahlian yang berbeda maupun dari perawat anda. Dengan mencari second opinion pasien diharapkan bisa mengambil keputusan yang tepat terkait penanganan medis yang ia pilih.
Sumber : INTISARI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Terima kasih infonya..smga ber manfaat..
BalasHapusinfo-info yg berguna banget.. tks
BalasHapushttp://perbanelastis.blogspot.co.id/
info-info yg berguna banget.. tks
BalasHapushttp://perbanelastis.blogspot.co.id/
Saya bingung konsultasi k spesialis penyakit dalam yang menangani infeksi atau ke specialis syaraf.
BalasHapusAda infeksi torch di syaraf dan ada sesuatu yang menyebabkan masih nyeri bersifat lokal dalam kepala saya dan tremor di dalam kepala.
Saya bingung konsultasi k spesialis penyakit dalam yang menangani infeksi atau ke specialis syaraf.
BalasHapusAda infeksi torch di syaraf dan ada sesuatu yang menyebabkan masih nyeri bersifat lokal dalam kepala saya dan tremor di dalam kepala.